Dampak Positif dan Negatif Kebiasaan Masyarakat Pedesaan di Tepi Pantai
Kebiasaan masyarakat pedesaan di tepi pantai memiliki dampak positif dan negatif yang perlu diperhatikan. Dampak positifnya antara lain adalah keberlangsungan tradisi budaya dan kearifan lokal yang terjaga dengan baik. Namun, dampak negatifnya juga tidak bisa diabaikan, seperti kerusakan lingkungan akibat sampah plastik dan polusi laut.
Menurut Dr. I Wayan P Windia dari Universitas Udayana, kebiasaan masyarakat pedesaan di tepi pantai memiliki nilai historis yang tinggi. “Masyarakat pedesaan di tepi pantai seringkali masih menjaga tradisi-tradisi lama dalam kehidupan sehari-hari, seperti upacara adat dan pertanian tradisional,” ujarnya.
Namun, dampak negatif juga mulai terasa, terutama dalam hal perlakuan terhadap lingkungan. Sampah plastik yang dibuang sembarangan dan polusi laut akibat limbah industri telah mengancam keberlangsungan ekosistem laut di sekitar pantai-pantai tersebut.
Menurut Prof. Dr. Ir. Soewarno, M.Sc dari Institut Teknologi Bandung, perlunya kesadaran masyarakat pedesaan di tepi pantai untuk menjaga lingkungan. “Edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan konservasi sumber daya alam perlu terus ditingkatkan agar dampak negatif dari kebiasaan masyarakat dapat diminimalisir,” katanya.
Untuk itu, peran pemerintah dan organisasi non-pemerintah sangat dibutuhkan dalam memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat pedesaan di tepi pantai. Dengan demikian, diharapkan dampak positif dari kebiasaan masyarakat dapat lebih ditingkatkan, sementara dampak negatifnya dapat diminimalisir.
Sebagai masyarakat pedesaan di tepi pantai, kita harus lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan tempat tinggal kita. Dengan menjaga kearifan lokal dan mengurangi polusi, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan lestari untuk generasi mendatang. Semoga kesadaran ini dapat terus meningkat sehingga kebiasaan baik masyarakat pedesaan di tepi pantai dapat lebih mendominasi daripada kebiasaan buruknya.